Hari Senin, Tanggal 8 Juli 2024 adalah hari pertama masuk sekolah di Tahun Ajaran baru 2024/2025. Di hari pertama sekolah diwarnai dengan musibah banjir di sekolah. Air hujan menggenangi sebagian besar halaman sekolah kami. Di gerbang sekolah, derasnya air hujan merusak lantai gerbang menuju beranda sekolah. Di halaman sekolah, genangan air di atas mata kaki orang dewasa. Hal ini tidak bisa terhindarkan karena sekolah kami berada pada titik rendah, sehingga semua aliran air menuju sekolah kami. Akibatnya kegiatan MPLS T.P 2024/2025 harus ditunda hingga keesokan harinya.
Di hari Selasa, kami melakukan pembukaan MPLS yang diikuti oleh seluruh Dewan Guru/Staff serta 62 siswa baru yang datang dari SDN Kamiwangi, SD Inpres Kamiwangi, SD Inpres Dongin, dan satu orang siswa dari kecamatan Batui. Tahun ini, kami mendapat cukup banyak siswa baru. Tentu saja, seluruh warga sekolah merasa bahagia dan sangat termotivasi untuk mendidik mereka.
Kegiatan MPLS diisi dengan materi dari guru dan Kasub Sektor Kecamatan Toili Barat. Hal ini bertujuan untuk membekali peserta didik baru tentang pengetahuan dasar sebelumk menjadi siswa SMP. Dengan demikian mereka akan semakin siap dan percaya diri untuk menimba ilmu di tingkat pendidikan menengah.
Penutupan MPLS dilakukan pada hari Kamis Siang, sekita pukul 12.00. Seluruh perserta didik baru bersorak riang sebab mereka secara resmi telah menjadi bagian dari SMP Negeri 5 Toili Barat. Sebelum kegiatan penutupan, kami telah melakukan kerja bakti membenahi lingkungan sekolah, dengan harapan di minggu berikutnya sekolah telah siap digunakan untuk proses belajar dan mengajar. Semua pihak bahu membahu bergotong royong, sehingga pekerjaan menjadi ringan dan selesai tepat waktu.
Di hari Jum'at, kami melanjutkan kegiatan kerja bakti. Siswa beragama Hindu melakukan persiapan untuk kegiatan persembahyangan di hari Sabtu, yakni hari raya Saraswasti. Masing-masing kelas diberi tanggung jawab untuk membuat sebuah penjor yang diawasi oleh Bapak/Ibu Guru. Hal ini sudah menjadi kebiasaan di sekolah kami. Sebelum pulang, peserta didik baru diumukan pembagian kelas, yang terbagi menjadi dua kelas saja.
Di Hari Sabtu adalah hari fakultatif hari raya Saraswati. Seluruh warga sekolah sekolah yang beragama Hindu bersembahyang di pura sekolah. Proses persembahyangan berjalan lancar walaupun diwarnai dengan rintik-rintik hujan. Setelah persembahyangan selesai, kami berkumpul sejenak untuk bersantap bersama. Hal ini adalah wujud menjalin keakraban dan kekeluargaan diantara warga sekolah.
